Pasar Beringharjo adalah salah satu pasar traditional terkenal di Kota Yogyakarta. Lokasinya berada di sebelah kiri jalan Malioboro. Pasar ini juga merupakan pasar terbesar di Yogyakarta yang juga menyimpan banyak sejarah kota Jogjakarta dan sejarah perkembangan Kraton dari masa ke masa. Pasar ini merupakan salah satu tujuan wisata belanja yang paling dinikmati wisatawan. Batik, pernak-pernik souvenir khas Jogja, barang antik, jajanan pasar, minuman traditional, aneka rempah-rempah, tas, sepatu dll semua lengkap ada di Pasar Beringharjo yag bisa di tawar dengan harga yang relatif murah.
Konon kawasan Pasar Beringharjo dulunya daerah pemakaman orang-orang Belanda. Pada tahun 1758 kawasan ini digunakan sebagai tempat pertemuan rakyat dengan Sri Sultan saat itu. Lalu pada awal abad ke 19 mulailah dibangun los-los pasar. Nama Beringharjo sendiri diberikan oleh Sri Sultan HB VIII tahun 1925. Nama beringharjo berasal dari kata, Bering yang artinya beringin, yang dahulu tempat tersebut merupakan hutan. Nama Harjo sendiri adalah kesejahteraan, diharapkan nama Beringharjo dapat memberikan kesejahteraan bagi orang banyak karena memang tepat sekali lokasi tersebut dahulunya merupakan hutan beringin.
Pembangunan Pasar Beringharjo disebut juga Catur Tunggal dan merupakan bagian rancangan pola tata kota Kesultanan Yogyakarta. Nilai historis dan filosofi pasar ini juga sudah melewati tiga fase sejarah kota Yogyakarta, yaitu pada masa kerjaan, penjajahan dan kemerdekaan.
Diantara maraknya perkembangan Mall-mall di kot Jogjakarta, pasar beringharjo tidak pernah sepi pengunjung dan selalu menjadi tempat belanja yang paling disukai pengunjung. Mari tetap melestarikan produk-produk negeri sendiri.
0 comments:
Post a Comment